Tahapan Tes Medex (Medical Examination) Pramugari

tes kesehatan

Tes Medex (Medical Examination) untuk pramugari adalah salah satu tahap seleksi yang paling kritis dalam proses rekrutmen maskapai penerbangan. Tes ini dirancang untuk memastikan bahwa calon pramugari memiliki kesehatan fisik dan mental yang optimal untuk menjalankan tugas-tugas mereka dengan aman dan efisien di udara. Menjadi pramugari bukan hanya tentang pelayanan dan keramahan; peran ini menuntut kemampuan untuk menghadapi situasi darurat, menangani penumpang yang beragam, dan bekerja dalam lingkungan dengan tekanan tinggi serta jadwal yang tidak menentu. Oleh karena itu, kesehatan yang prima adalah keharusan. Tes Medex melibatkan serangkaian pemeriksaan medis yang mendetail, mulai dari pemeriksaan fisik umum hingga tes laboratorium, pemeriksaan mata dan pendengaran, serta evaluasi kesehatan mental. Setiap aspek kesehatan calon dievaluasi untuk mendeteksi masalah potensial yang dapat mempengaruhi kinerja mereka di udara. Dalam lingkungan penerbangan yang penuh dengan tantangan. Berikut adalah tahapan tes Medex yang lebih mendetail dan komprehensif, yang biasanya melibatkan beberapa langkah pemeriksaan medis:

 

1. Pendaftaran dan Persiapan Awal

  • Pendaftaran: Calon pramugari akan menerima jadwal untuk tes Medex dan mengisi formulir pendaftaran serta riwayat kesehatan.
  • Persiapan Dokumen: Calon diharapkan membawa dokumen identitas, rekam medis sebelumnya, dan hasil tes laboratorium terbaru jika ada.

 

2. Pemeriksaan Fisik Umum

  • Pengukuran Tinggi dan Berat Badan: Untuk memastikan calon memenuhi persyaratan tinggi dan berat badan yang ditetapkan oleh maskapai. Pengukuran ini juga membantu dalam penilaian indeks massa tubuh (BMI).
  • Pemeriksaan Tanda Vital: Termasuk pengukuran tekanan darah, denyut nadi, dan suhu tubuh. Ini penting untuk mengevaluasi kondisi kesehatan dasar calon.

 

3. Pemeriksaan Mata

  • Tes Penglihatan: Menggunakan grafik Snellen untuk memeriksa ketajaman visual, baik dengan dan tanpa bantuan koreksi seperti kacamata atau lensa kontak. Calon diharapkan memiliki penglihatan yang baik untuk memastikan mereka dapat membaca instruksi keselamatan dan memantau situasi di dalam kabin.
  • Tes Buta Warna: Menggunakan tes seperti Ishihara untuk memastikan calon tidak memiliki buta warna. Hal ini penting karena pramugari perlu mengenali berbagai warna yang digunakan dalam sistem keamanan dan tanda peringatan.

 

4. Pemeriksaan Pendengaran

  • Tes Audiometri: Calon akan menjalani tes audiometri di ruang kedap suara untuk mengukur kemampuan pendengaran pada berbagai frekuensi. Pendengaran yang baik diperlukan untuk mendengarkan perintah dari kokpit, komunikasi dengan penumpang, dan mendeteksi alarm atau sinyal darurat.

 

5. Pemeriksaan Gigi

  • Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut: Dokter gigi akan memeriksa kesehatan gigi dan mulut calon, termasuk gigi berlubang, penyakit gusi, dan kondisi lainnya yang mungkin mempengaruhi kesehatan umum. Gigi yang sehat penting untuk mencegah masalah medis yang bisa timbul saat bertugas.

 

6. Pemeriksaan Pernapasan dan Jantung

  • Spirometri: Tes fungsi paru-paru ini mengukur kapasitas vital dan aliran udara untuk memastikan tidak ada gangguan pernapasan seperti asma atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
  • Elektrokardiogram (EKG): Dilakukan untuk memeriksa fungsi dan ritme jantung, mendeteksi adanya aritmia atau masalah jantung lainnya. Kondisi jantung yang sehat sangat penting karena pramugari bekerja dalam kondisi tekanan udara yang bervariasi.

 

7. Pemeriksaan Fisik dan Ortopedi

  • Pemeriksaan Fisik Umum: Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh, termasuk pemeriksaan kulit, perut, dan anggota tubuh lainnya untuk mendeteksi adanya kelainan atau penyakit.
  • Pemeriksaan Ortopedi: Menilai kesehatan tulang dan sendi untuk memastikan tidak ada masalah ortopedi yang bisa mengganggu mobilitas atau kemampuan bekerja dalam situasi darurat. Misalnya, calon harus mampu berdiri dan berjalan dalam waktu lama serta melakukan tindakan evakuasi jika diperlukan.

 

8. Tes Laboratorium

  • Tes Darah: Mengukur berbagai parameter seperti hemoglobin, gula darah, kolesterol, dan fungsi hati serta ginjal. Ini membantu dalam mendeteksi anemia, diabetes, dan gangguan metabolik lainnya.
  • Tes Urin: Untuk memeriksa fungsi ginjal dan mendeteksi adanya infeksi atau kondisi medis lainnya. Tes ini juga bisa mendeteksi penggunaan obat-obatan tertentu yang mungkin tidak diizinkan.

 

9. Pemeriksaan Psikologis

  • Tes Kesehatan Mental: Melibatkan wawancara dengan psikolog dan pengisian kuesioner untuk menilai kesehatan mental dan kemampuan calon dalam menangani stres. Stabilitas emosional dan kemampuan beradaptasi sangat penting dalam lingkungan kerja yang menuntut seperti penerbangan.
  • Tes Kepribadian: Menggunakan tes seperti MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventory) atau tes kepribadian lainnya untuk mengevaluasi karakter dan temperamen calon. Pramugari harus memiliki kepribadian yang ramah, dapat diandalkan, dan mampu bekerja dalam tim.

 

10. Pemeriksaan Khusus

  • Tes Narkoba dan Alkohol: Untuk memastikan calon tidak menggunakan zat-zat terlarang yang bisa mempengaruhi kinerja dan keselamatan penerbangan. Maskapai memiliki kebijakan ketat terhadap penggunaan narkoba dan alkohol.
  • Tes Tuberkulosis (TB): Menggunakan tes kulit atau rontgen dada untuk mendeteksi adanya infeksi TB, yang bisa berbahaya dalam lingkungan tertutup seperti kabin pesawat.
  • Pemeriksaan Imunitas: Beberapa maskapai mungkin meminta calon untuk melakukan tes untuk memastikan imunitas terhadap penyakit tertentu seperti hepatitis, HIV, dan lainnya, tergantung pada kebijakan kesehatan maskapai tersebut.

 

11. Evaluasi dan Rekomendasi

  • Evaluasi Akhir oleh Dokter: Semua hasil tes akan dievaluasi oleh dokter yang bersangkutan untuk memastikan bahwa calon memenuhi semua persyaratan kesehatan. Dokter akan membuat laporan medis lengkap yang mencakup semua temuan dan rekomendasi.
  • Sertifikasi Medis: Jika semua hasil tes memuaskan, calon akan menerima sertifikat medis yang menyatakan bahwa mereka layak untuk bekerja sebagai pramugari. Sertifikat ini biasanya diperlukan untuk melanjutkan ke tahap seleksi berikutnya.

 

12. Tindak Lanjut

  • Follow-Up: Dalam beberapa kasus, calon mungkin diminta untuk melakukan tindak lanjut atau tes tambahan jika ada temuan yang memerlukan perhatian lebih lanjut. Misalnya, jika ada indikasi masalah jantung, calon mungkin perlu melakukan tes jantung lanjutan.
  • Pembaruan Medis: Calon yang berhasil biasanya harus menjalani pemeriksaan kesehatan berkala untuk memastikan mereka tetap dalam kondisi sehat selama karier mereka sebagai pramugari.

Tes Medex adalah proses yang mendetail dan ketat, dirancang untuk memastikan bahwa hanya kandidat yang benar-benar sehat yang dapat bekerja sebagai pramugari. Proses ini tidak hanya mengevaluasi kesehatan fisik tetapi juga kesehatan mental, yang sama pentingnya dalam memastikan keselamatan dan kenyamanan penumpang serta kru pesawat. Persiapan yang baik, pemahaman tentang tahapan tes, dan menjaga kesehatan secara keseluruhan adalah kunci untuk sukses melewati tes ini.

Tanya Admin PSPP

Ayo konsultasikan dulu ke Admin PSPP Penerbangan. Kami siap bantu kamu berkarir di dunia penerbangan

Bagikan Artikel ini di:

Artikel Lainnya